Sunday 24 May 2015

Something happened.

Gw udah lama banget ga nulis di blog karena beberapa alasan:
1. Gw kebanyakan nulis di evernote
2. Kalaupun lagi pengen curhat ke dunia maya biasanya hanya bisa curhat setengah hati di line.
3. Lagi super sibuk belakangan ini.
Yep, tapi somehow hari ini gw pengen nulis lagi di blog. Oke, awalnya sih bermula dari gw yang iseng ngegoogle nama diri sendiri, ketemu blog ini dan akhirnya mulai dari baca post paling awal sampe paling akhir. Intinya gw sangat kaget dengan perubahan gaya penulisan gw. Di awal-awal tipe penulisan gw menggebu-gebu dan, well, have an unforgivable tackyness that I didn't think I possessed, tapi di rada ujung gw lebih kalem nulisnya. Gw rasa sih mulai rada kalem setelah fangirling phase gw menyurut. I sometimes miss it though, the instant gratification after fandoming. Gw masih a fangirl, tapi bukan fangirl maniak kaya zaman-zaman pre-black december. Lebih tepatnya gw sekarang hanya a borderline fangirl, which is healthier than that I was before. Gw masih merasa bahagia kalau liat Benedict dan serangkaian aktor favourite gw, tapi ngga seobsesif dulu.

Perubahan gaya penulisan ini disinyalir akibat perubahan yang terjadi imrl. Something happened. Gw ngga bisa menjelaskan, tapi my primary coping methods which are repression and projection with a dab of humour as my defence mechanism, yang sering gw puji keefektifannya ngga bisa dipake dengan baik lagi. It's not what one might say an enormous problem, but it's enough of a problem to make me struggle to keep myself sane. Untungnya source of my distress berada nun jauh di kota Jakarta, sehingga gw ngga terlalu terexpose dan masih bisa sorting out my mind and feelings sebelum benar-benar menghadapinya.

In the end semuanya berakhir dengan lumayan. Tapi, walaupun masalahnya udah kelar, pikiran gw masih dihantui oleh residues of the said problem, which making me a bit vulnerable and also unstable at the time being. Lucky for me, permasalahan gw saat ini hanya juggling classes and rehearsal buat pentas, jadi insya Allah sih ga akan mental break down mendadak juga.

Anyway enough of that depressing part! Gw sekarang lagi bangga-bangganya dengan social life gw. Sebagai introvert smuck gw memiliki banyak kenalan baru dalam kurun waktu beberapa bulan belakangan ini. I'm no social butterfly tapi gw bukan a total social inept lagi. Yay! Gw masih tetep ga nyaman buat memulai pembicaraan/bahkan nyapa kenalan baru (kecuali beberapa exception), tapi setidaknya gw masih berusaha untuk berada disana.

Sebenernya sih mau ngomongin tentang penbes juga, tapi rasanya lebih baik setelah pentas aja gw nulis blog lagi yang menjelaskan perasaan gw tentang penbes. Sedikit spoiler aja sih: proses penbes ini bikin gw kebat-kebit sekaligus merasa guilty. Apa daya, nasi telah menjadi bubur. Hmmm... yasudahlah cukup sekian dan terimakasih.

x

No comments:

Post a Comment